puskesmas dalam mengimplementasikan SIMPUS bukannya tanpa dasar. Bahkan beberapa kabupaten / kota yang implementasi SIMPUS-nya dipercayakan ke Digital Sense ada yang pernah beberapa kali gagal dalam pengembangan SIMPUS. Kegagalan tersebut ternyata tidak menyurutkan langkah dan semangat para pejuang kesehatan tersebut.
Sesuai urutan pelayanan, kami mulai dari LOKET.
- Antrian Pasien
Baru saja nongol di puskesmas, sajian pertama yang bisa ditemui adalah antrian pasien. Lebih-lebih di hari Senin atau setelah libur pelayanan, jumlah antrian biasanya akan berlipat. Mengapa bisa demikian, marilah kita tengok lebih dalam lagi di Pencatatan Kunjungan
- Pencatatan Kunjungan
Menyela dikit dari barisan pasien, pemandangan yang terlihat adalah jejeran buku pasien yang tersusun rapi di lemari dan rak yang jumlahnya “uuuaaakeh tenan”. Dari mulai yang masih tampak gress (baru) sampai yang kumal pun ada. Saya tanya “Masih dipakai semua ?”, petugas : “Masih mas….! “ erwin…… gak kebayang ribetnya nyari data dari sekian banyak buku yang ada…..
Salut untuk para petugas loket yang selalu sabar bongkar2 data….
- Pasien yang beragam
Sisi lain yang bisa kita lihat adalah barisan pasien yang sedang antri. Dari ibu2 yang sedang gendong bayi, anak-anak yang rewel, sampai kakek nenek yang sudah buyuten….. komplit bisa ditemui di antrian pasien puskesmas.
Beberapa kondisi yang bikin makin ruwetnya administrasi di puskesmas :
- Petugas : “Kartunya mana Mbah ?” Jawab : “ Kesupen Bu…!” (lupa Bu…!)
Klo begini jangan salahkan petugas klo lama nunggu karena harus mencari-cari di tumpukan buku-buku pasien yang ada. Untung klo petugasnya masih hafal……
- Untuk kunjungan baru, Petugas : “Tanggal lahir atau umurnya berapa Pak ? “ dijawab : “Waduh Ndak tahu Bu, katanya lahir saya pas meletusnya Gunung Merapi….”
Paling gampang menghindari pasien model begini terapkan aja peraturan “Berobat wajib bawa KTP…!” Tapi bagaimana klo yang sudah terlanjur datang dari jauh ???? Tegakah ?
- Buku Register Kunjungan Pasien
Tengok lagi apa yang dilakukan petugas sesudah menanyai pasien, ada segebok buku yang selalu menjadi penyimpan data kunjungan pasien. Buku ini dikenal dengan Register Kunjungan Pasien.
Mulai dari mencari data pasien, menulis data kunjungan, dan mengarahkan pasien ke poli adalah menu rutin para petugas loket setiap hari dilengkapi dengan beraneka macam model pasien yang datang. Wajar sekali kalau mereka mengeluh, belum lagi kalau ada peraturan baru semisal “semua pasien jamkesmas wajib tanda tangan “. Selesai urusan sehari-hari, kesibukan lain bisa dijumpai pada akhir bulan, dimana petugas harus membuat laporan yang beraneka ragam meskipun intinya sama. “Harus menyesuaikan yang meminta laporan mas… ! ” begitu kata petugas.
Begitulah gambaran perjuangan para petugas loket dalam tugas kesehariaanya mengawal misi kesehatan untuk masyarakat. Cukup layak untuk mendapat perhatian dari para pengambil kebijakan di dinas kesehatan baik lokal kab / kota, propinsi maupun dinkes pusat. Keruwetan di level loket bisa menjadi awal keruwetan di level yang lebih tinggi.
SIMPUS sebagai solusi keruwetan loket.
Modul loket SIMPUS memberikan sarana pelayanan pasien dengan mudah dan fleksibel untuk berbagai kasus kunjungan pasien. Fasilitas yang disediakan antara lain :
- Pencarian data pasien
Tidak perlu lagi membongkar tumpukan buku pasien, cukup lakukan pencarian dengan kata kunci : Nomor pasien (kalau bawa kartu), Penggalan Nama pasien / Nama KK / Alamat, dsb
Sistem akan menampilkan data pasien yang bersesuaian dengan kata kunci yang dimasukkan. Petugas tinggal pilih dan klik.
- Kalau data pasien sudah ada langsung bisa klik kunjungan lama
- Kalau pasien baru, tapi sudah ada data anggota keluarga yang terdata bisa klik pasien baru dari Keluarga tersebut sehingga tidak perlu mengulang data yang sama
- Kalau tidak ditemukan, memasukkan data lengkap
- Data riwayat kunjungan pasien
Data riwayat ini diperlukan untuk memastikan kunjungan baru / lama. Ada kasus pasien pernah datang tapi mengaku pasien baru sehingga petugas perlu menunjukkan data kunjungan sebelumnya.
- Fasilitas cetak Kartu Pasien
Kartu pasien diperlukan untuk mempermudah pelayanan untuk kunjungan selanjutnya. Dengan fasilitas ini petugas tinggal klik print kartu pasien.
- Fasilitas Cetak Sampul Buku Pasien
Beberapa puskesmas masih menghendaki pencatatan buku KK pasien, untuk itu disediakan fasilitas untuk pencetakan sampul bukunya.
- Cetak buku register
Untuk tetap mendukung keinginan adanya buku register, setiap saat petugas bisa mencetak buku register kunjungan pasien. Kalau tidak mau bentuk cetak bisa juga di-convert ke bentuk file Ms Excel
- Laporan bulanan yang tinggal klik
Dengan berbagai laporan yang disediakan, petugas tidak perlu lagi pusing membuat laporan karena tinggal print dari SIMPUS.